Setiap rumah punya cerita. Dan di rumah kami, cerita itu selalu dimulai dari dapur. Dapur kecil yang sederhana, tapi selalu penuh aroma bawang goreng, cabai tumis, dan suara gemericik minyak panas. Di sana, Ibu adalah rajanya.
Salah satu yang paling kami tunggu-tunggu setiap kali Ibu masak adalah sambalnya. Bukan sambal biasa. Emak menyebutnya "sambal bajag" sebuah sambal khas rumahan dengan tekstur agak kasar, rasa pedas yang nendang, dan gurih bawang goreng yang menguar dari kejauhan.
Sambal ini bukan hanya pelengkap. Buat kami, sambal bajag adalah pusat dari segalanya. Nasi putih panas, tempe goreng, bahkan kerupuk sekalipun jadi istimewa kalau sudah ditemani satu sendok sambal buatan Emak.
Dalam bahasa Jawa, "bajag" berarti diulek kasar. Tidak sampai halus seperti sambal pada umumnya, tapi tidak juga terlalu kasar. Pas di tengah-tengah. Itu yang bikin teksturnya khas. Ada gigitan cabai, renyahnya bawang goreng, dan rasa rempah yang lebih terasa karena tidak hancur sepenuhnya.
Waktu itu, sambal bajag cuma dinikmati oleh keluarga dan tetangga dekat. Tapi seperti rasa enak lainnya, kabarnya menyebar. Banyak yang minta dibuatkan, bahkan rela bayar. Dari situlah muncul ide kecil kami: “Bagaimana kalau sambal ini dijual? Supaya lebih banyak orang bisa menikmati rasa rumahan yang bikin nagih ini.”
Dan begitulah awal mula Sambal Bajag Bejo.
Kami sengaja memilih nama “Bejo”, yang dalam bahasa Jawa berarti beruntung. Kami percaya, makanan yang dibuat dari hati pasti membawa keberkahan. Sambal Bajag Bejo bukan cuma sambal, tapi doa yang kami bungkus dalam rasa.
Semoga siapa pun yang mencicipi sambal ini merasa lebih bersemangat, makan lebih lahap, dan tentu saja merasa lebih beruntung karena telah menemukan sambal yang cocok di lidah dan hati.
Dari dapur kecil yang penuh cerita, Sambal Bajag Bejo kini berani melangkah lebih jauh. Tapi kami tidak pernah lupa dari mana kami berasal. Setiap botol sambal yang kami buat, selalu kami anggap sebagai bentuk rasa hormat kami kepada warisan, keluarga, dan Anda yang mempercayai kami.
Karena kami percaya… Rasa yang dibuat dari hati, pasti sampai ke hati.